Powered By Blogger

Sabtu, 18 Mei 2013

#3

“Kau tahu, Nak, sepotong intan terbaik dihasilkan dari dua hal, yaitu, suhu dan tekanan yang tinggi di perut bumi. Semakin tinggi suhu yang diterimanya, semakin tinggi tekanan yang diperolehnya, maka jika dia bisa bertahan, tidak hancur, dia justeru berubah menjadi intan yang berkilau tiada tara. Keras. Kokoh. Mahal harganya.

 “Sama halnya dengan kehidupan, seluruh kejadian menyakitkan yang kita alami, semakin dalam dan menyedihkan rasannya, jika kita bisa bertahan, tidak hancur, maka kita akan tumbuh menjadi seseorang berkarakter laksana intan. Keras. Kokoh."

 --Tere Liye, novel "Negeri Di Ujung Tanduk", Gramedia Pustaka Utama

#2

“Ketika situasi memburuk, ketika semua terasa berat dan membebani, jangan pernah merusak diri sendiri. Boleh jadi ketika seseorang yang kita sayangi pergi, maka separuh hati kita seolah tercabik ikut pergi. Tapi kau masih memiliki separuh hati yang tersisa, bukan? Maka jangan ikut merusaknya pula. Itulah yang kau punya sekarang. Satu-satunya yang paling berharga.”

 — Tere Lije, novel "Kau, Aku dan Sepucuk Angpau Merah"

#1

“Daun yang jatuh tak pernah membenci angin, dia membiarkan dirinya jatuh begitu saja.Tak melawan, mengikhlaskan semuanya. Bahwa hidup harus menerima, penerimaan yang indah. Bahwa hidup harus mengerti, pengertian yang benar. Bahwa hidup harus memahami, pemahaman yang tulus. Tak peduli lewat apa penerimaan, pengertian, pemahaman itu datang. Tak masalah meski lewat kejadian yang sedih dan menyakitkan. Biarkan dia jatuh sebagaimana mestinya. Biarkan angin merengkuhnya, membawa pergi entah kemana.”
 


— Tere Liye, novel ‘Daun yang jatuh tak pernah membenci angin’

Selasa, 12 Februari 2013

~

Sajak-sajak keputusasaan kembali menyeruak memenuhi ruang pengap berukuran  3x3 meter itu. Menulis, menulis, dan terus menulis. Seperti orang kerasukan, yang dia tahu hanya menulis dan terus menulis. Entah akan terhenti dimana bait-bait sajak itu. “ALLAH.. ALLAH.. ALLAH..”, dalam kalutnya masih terdengar lirih nama Agung itu terus diucapkannya dalam relung hati. Ya! Allah, satu-satunya Tuhan yang ia tahu. Satu-satunya Tuhan yang ia punya. Satu-satunya zat yang ia harap dapat meredakan kemelut hidupnya. Satu-satunya, satu-satunya tempat ia bertumpu dan mengadukan keputusasaan, kekecewaan, kesedihan, kekhawatiran, dan segala rasa yang menyergap batinnya kini.


______________________________________________________________________________________



Hingga akhirnya kini tulisannya telah terhenti, tak ada lagi kata yang tersisa dalam semestanya. Hanya ada satu yang takkan habis, takkan hilang, dan selalu abadi baginya; ALLAH. Tempatnya kini menyerahkan segala hidup hingga mati kelak.




"Sesakit apapun, aku tetap percaya pada Keagungan Takdir-Mu.."




120213
2:28 pm

Kamis, 07 Februari 2013

The Stalker

Every time you run away
I’ll always gonna find you
You’re always be found
Every place you hide away
I’ll always gonna guest it
‘Cause you’re predictable

So Let it be, I stay your back and breathe
Can’t / now you see, there’s no way n hell
You can escape me

Every time you see the rain
I’m every drop that you feel
And anywhere the sun would shine
I’m every ray that you feel

Anywhere you’d be right now
I’ll always gonna find you
The city is mine
Every scent you left behind
I’ll always gonna feel them
Cause I know ‘em by heart

Words and lyrics by Adhitia Sofyan

Light Up The Sky

You're making a choice to live like this
And all of the noise, I an silence

We already know how it ends tonight
You run in the dark through a firefight
And I would explode just to save your life
Yeah, I would explode

Let me light up the sky
Light it up for you
Let me tell you why
I would die for you
Let me light up the sky

I can't find a wall to pin this to
They're all coming down since I've found you

I just wanna be where you are tonight
I run in the dark looking for some light
And how will we know if we just don't try?
We won't ever know

Let me light up the sky
Light it up for you 
Let me tell you why
I would die for you

Let me light up the sky
Light it up for you
Let me make this mine
I'll ignite for you

Let me light up the sky just for you tonight
Let me help you fly 'cause you won't have time
To cover your eyes or get your disguise
They won't ask you why, they'll just watch you die

And it's still so hard to be who you are
So you play this part and the show goes on
But you've come this far with a broken heart
Yeah, you've come this far and you're broken

Let me light up the sky
Light it up for you 
Let me tell you why
I would die for you

Let me light up the sky
Light it up for you
Let me make this mine
I'll ignite for you
I'll ignite for you

Let me light up the sky
Light it up for you 
Let me tell you why
I would die for you

And it's still so hard to be who you are
But you've come this far with a broken heart
And it's still so hard to be who you are
But you've come this far and you're broken

Light up the sky
Let me light up the sky

Song by : Yellow Card

Rabu, 16 Januari 2013

Media Publikasi Yang Efektif


Selama ini publikasi yang dijalankan oleh LDK kami justru berdampak kontraproduktif dengan dakwah, dan bisa dikatakan tidak efektif, hal ini bisa dilihat dengan respon yang diberikan oleh objek dakwah. Bagaimana cara mengatasi permasalahan publikasi ini ? 

Dakwah dalam artian bahasa berarti menyampaikan dan dalam bahasa inggris dapat diterjemahkan dalam kata marketing. Sebuah makna yang menurut hemat saya sangat tepat, karena pada konteks dakwah kita di kampus, apa yang kita lakukan di kampus adalah memang memarketisasi dakwah itu sendiri.  Dengan berbagai varian metode yang digunakan dan dengan berbagai cara pengemasan isi dari dakwah itu sendiri. Beruntunglah Islam diturunkan oleh Allah dalam keadaan sesempurna mungkin, sehingga isi dari dakwah atau konten dakwah yang kita lakukan sudah terdapat di Al Qur’an dan As Sunnah. Tinggal bagaimana kita sebagai da’I pandai merekayasa metode yang tepat agar objek dakwah dapat tertarik dan mudah untuk memahami isi dari dakwah yang dilakukan.

Salah satu poin penting yang perlu diperhatikan dalam memarketisasi dakwah adalah cara publikasi yang dilakukan oleh lembaga dakwah agar objek dakwah mendapat kesan yang tepat tentang Islam itu sendiri. Seperti yang sering di perlihatkan di media massa, Islam sering kali di korelasikan dengan fundamentalis, teroris dan anti-kedamaian.  Itu semua merupakan buah dari suksesnya media mempermainkan Islam itu sendiri. Sehingga sudah menjadi tanggung jawab bagi kita seorang da’I untuk bisa meng-antitesis paradigma Islam yang salah dengan merekayasa media yang bisa digerakkan dengan harapan ada perubahan opini di masyarakat tentang Islam.

Disini bisa kita lihat bahwa dengan membuat publikasi yang efektif dalam men-syiar kan Islam adalah sebuah cara tersendiri untuk membangun citra Islam. Selain itu publikasi juga berperan dalam memainkan opini dan propaganda di sebuah komunitas. Sebutlah dalam konteks kampus, lembaga dakwah bisa mengadakan publikasi terkait opini tertentu, seperti gerakan mengenakan jilbab untuk muslimah, dimana ada ekskalasi permainan kata-kata dan gambar sehingga objek dakwah bisa mengikuti opini yang digerakkan.

“hari gini gak pake jilbab ?”
“karena diriku berharga, maka jilbab menjadi pilihanku”

Atau bisa dengan mempermainkan dalam gambar dengan tampilan komposisi warna dan kata yang tepat. Saya berpendapat bahwa lembaga dakwah kampus harus bisa menampilkan Islam yang humble sehingga objek dakwah lebih tertarik. Pilih kata-kata yang tepat untuk mempermainkan opini. Bisa juga dengan sebuah agenda tertentu, seperti jilbab and koko day yang di brand kan dengan J-co day. Dengan citra yang baik ini tentu resistensi objek dakwah akan jauh berkurang, dan ketika objek dakwah sudah jatuh hati  dengan citra yang dibangun, maka selanjutnyan untuk menanamkan nilai Islam lebih lanjut akan lebih mudah untuk dilakukan. Bentuk lain dari permainan opini dan propaganda, terkait Ujian bersih, ini bisa dilakukan menjelang pekan UAS atau UTS. Bentuk media bisa beragam, dari yang berbentuk fisik hingga maya, dan berbagai varian ukuran pula tentunya. 

Bisa Anda lihat dari beberapa publikasi yang ditampilkan, bahwa permainan kata dan warna sangat berperan, memang terkadang untuk publikasi atau promosi membutuhkan dana yang tidak sedikit. Di GAMAIS kami menghabiskan sekitar 40% dari total dana untuk promosi dan publikasi, karena memang inilah yang juga menjadi poin penting dalam membangun basis massa simpatisan.

Peran publikasi lainnya adalah untuk menginformasikan sebuah kegiatan kepada masyarakat kampus. Hal penting yang perlu diperhatikan selain desain dan pemilihan kata adalah isi dari publikasi itu sendiri, seperti; (1) waktu; (2) tempat; (3) acara; (4) contact person; (5) kelebihan acara ini. Kelima unsure publikasi acara ini harus ada dalam setiap publikasi acara agar tidak terjadi asymmetric information pada objek dakwah. Berikut adalah beberapa contoh publikasi acara yang telah dikemas dengan baik dan telah terbukti berhasil mendatangkan simpatisan objek dakwah.


Pemilihan media publikasi
  1. Poster
Poster merupakan sebuah media fisik ( biasanya menggunakan kertas ) dengan ukuran A4,A3, dan A2. Dipasang atau ditempel di papan pengumuman atau ditempat umum lainnya. Keuntungan poster adalah dapat dicetak dalam jumlah banyak dan jika di tempatkan di lokasi-lokasi strategis akan membentuk sebuah nuansa tersendiri. Selain itu poster bisa dicetak dalam bentuk hitam putih maupun berwarna, disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi lembaga dakwah. Varian dari poster sangat beragam, peragaman bentuk poster yang tidak harus persegi empat juga bisa menjadi bahan kreasi, seperti membuat poster berbentuk segitiga atau lingkaran yang membuat ”eye catching” tersendiri. Peragaman lain bisa dengan memodifikasi tempat menempel, sebagai contoh dalam sebuah mading kampus. Dimana semua papan madding ditempel terlebih dahulu dengan kertas putih, dan ditengah-tengahnya baru ditempel satu buah poster full color, cara ini membuat kesan tersendiri.
Contoh poster :

  1. Baliho
Publikasi dalam ukursan besar, dan dengan bahan yang berkualitas tentunya. Baliho mempunyai keunggulan dari segi ukuran dan menimbulkan kesan “wah” pada sebuah agenda tertentu. Karena biasanya baliho hanya dipasang satu buah atau maksimal dua buah saja di kampus, maka desain yang diberikan haruslah yang terbaik. Isi pesan harus tepat dan kesan yang ditimbulkan dengan permainan warna dan desain ( serta ukuran tentunya ) juga akan berdampak pada objek dakwah. Baliho ini juga bisa membentuk kesan hegemoni terhadap dakwah pula.
Contoh baliho :

  1. Pamflet / Leaflet
Pesan atau publikasi dalam ukuran kecil. Varian dari pamphlet atau leaflet sangat beragam, dapat dibentuk dalam rupa kertas tausiyah, pembatas buku, kartu ucapan, stiker, dan sebagainya. Walau memang bentuk dasar pamphlet adalah semacam brosur dan bentuk dasar leaflet adalah poster dalam ukuran kecil. Pamflet dan leaflet ini di desain untuk diberikan kepada seluruh objek dakwah, atau bisa dikatakan lebih personal. Sehingga jumlah produksi dari jenis media ini dalam jumlah yang sangat besar, disesuaikan dengan jumlah objek dakwah itu sendiri.
Contoh pamphlet dan leaflet :

  1. Banner
Jenis media ini bisa bercabang menjadi dua jenis, yakni vertical banner atau sering dikenal dengan umbul-umbul, dan horizontal banner  yang sering disebut dengan spanduk.  Pada masa kini harga produksi untuk spanduk  dan umbul-umbul dengan kualitas printed sudah sangat terjangkau. Harga spanduk sekitar Rp.100.000 per  spanduk dan umbul-umbul sekitar Rp.20.000 per umbul-umbul. Selain itu karena kemudahan teknologi printing ini, alangkah baiknya jika spanduk dan umbul-umbul di desain dengan full warna, atau dengan komposisi gambar dan foto untuk memberikan kesan elegansi dakwah
Contoh banner :

  1. Instalasi
Bentuk media kreatif yang sangat nyeni.  Bisa dalam bentuk semacam patung dari kertas dan bambu, balon udara, lampion, seni dari sampah atau botol bekas dan lainnya. Memang untuk membuat instalasi membutuhkan ketekunan dan bakat seni tersendiri, maka dibutuhkan pula kader yang mempunyai sense of art yang baik. Varian dari instalasi sangat beragam, akan tetapi pastinya instalasi adalah sesuatu yang bisa dipajang.
Contoh instalasi :

  1. Buletin
Buletin adalah media tertulis yang memungkinkan untuk memuat banyak tulisan dan pesan. Biasanya buletin bertransformasi dari bentuk kertas A4 di lipat dua, lalu lebih dai satu A4 yang ditumpuk sehingga tampak seperti buku, lalu bertrasformasi akhir seperti sebuah majalah. Terkait buletin sangat banyak varian isi yang bisa dikembangka seperti rubrik khusus,komik,  profil kader, TTS, tips n trick, kisah, humor, tausiyah dan berbagai lainnya. Referensi untuk buletin bisa dari majalah atau tabloid umum yang beredar, coba adopsi hal-hal yang bisa menjadi daya tarik tersendiri dalam penyampaian pesan Islam kepada objek dakwah.
Contoh bagian dari buletin :

  1. Multimedia
Pemanfaatan dunia maya sebagai media publikasi, seperti dengan website, blog, CD interaktiif, slide powerpoint, film, music, animasi dan lainnya. Multimedia saat ini sedang berkembang pesat, dan jika lembaga dakwah bisa memanfaatkan hal ini dengan baik, maka akan menjadi competitive advantage tersendiri bagi lembaga dakwah tersebut. Keuntungan dari multimedia adalah biaya yang murah, bahkan bisa cenderung gratis, hanya memang membutuhkan keahilian khusus untuk bisa membuat media advance ini.


Pengelolaan Publikasi
  1. Content
Isi atau value yang akan disampaikan, biasanya ini tidak menjadi terlalu sulit karena pedoman kita dalam berislam sudah sangat jelas dan tegas, sehingga Anda tinggal perlu mengemasnya dengan baik. Ada sebuah catatan tambahan saja tentang prinsip syiar di kampus, yakni give what they need atau berikan apa yang objek dakwah butuhkan. Terkadang lembaga dakwah sering kali menjalankan agenda syiar yang tidak sesuai dengan kebutuhan dari objek dakwah sehingga terjadi miss match antara demand and supply, dan berakibat pada ketidaktertarikan objek dakwah terhadap agenda yang dilakukan. Pengalaman saya melihat bahwa terkadang kita perlu berpikir sebagaimana objek dakwah dan konsekuensi nya adalah kita perlu menurunkan sedikit standar keIslaman kita untuk bisa memahami kebutuhan objek dakwah. Anda tidak bisa langsung memberikan materi yang berat kepada objek dakwah, harus dimulai dari sesuatu yang ringan terlebih dahulu. 

  1. Packaging
Pengemasan disini meliputi beberapa hal , antara lain ;
(1)     Pemilihan kata, dimana sangat penting untuk membuat opini tertentu. Gunakan kata-kata yang mudah dipahami dan diingat. Bisa jadi dengan menggunakan istilah yang sedang berkembang di masyarakat umum bisa membantu untuk mempermudah objek dakwah megingat pesat yang kita sampaikan.
(2)     Pemilihan desain, pilihlah desain yang lembut dan tenang sehingga objek dakwah bisa melihat citra Islam yang bersahabat. Pilih pula warna yang sesuai, warna cerah bisa menjadi solusi untuk membuat citra menyenangkan.
(3)     Pemilihan bentuk media, media yang digunakan juga harus sesuai, coba pilih media yang sekirannya unik dan bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi objek dakwah.

  1. Branding
Penamaan dalam sebuah publikasi sangat penting, biasanya GAMAIS memiliki nama tersendri untuk setiap agendanya dan bisa berubah setiap tahunnya, semua dilakukan untuk me-refresh citra yang ada walau memang untuk beberapa agenda yang sudah menjadi tradisi selalu kami gunakan penamaan yang sama. Sebagai contoh penamaan atau branding ;
·         Mentoring diberi brand  Islamic Learning Group
·         Penyambutnan Mahasiswa Baru diberi brand Look Inside my Environment
·         Syiar Ramadhan diberi brand Ramadhan Festival atau METAMORPHISIS
·         Agenda Idul Adha diberi brand BBQ ( bagi-bagi Qurban )
·         Agenda sumbangan sosial diberi brand PAY 1 GET 2
·         Agenda pembinaan kader diberi brand OASIS, GAMAIS Integrated Training, GAMAIS Super Camp, Youth Islamic Student Camp, Diklat Mahasiswa Muslim, Syahrut Tarbiyah GAMAIS.

  1. Positioning
Setelah membuat media beserta isinya, yang perlu diperhatikan selanjutnya adalah penempatan dari media itu sendiri. Dimana penempatan media jangan terlalu banyak dan jangan terlalu sedikit, perhatikan juga rasio antara media publikasi dengan objek dakwah. Perhatikan pula rasio keterjangkauan objek dakwah, rasio jarak perjalanan di kampus, rasio ruang kuliah dan pusat massa, range waktu mobiliasi mahasiswa, rute utama sirkulasi mahasiswa, gedung kuliah utama dan sekunder, dan kondisi sosial budaya dari mahasiswa di kampus Anda.

  1. Impact
Hasil atau dampak dari publikasi yang dijalankan. Jika publikasi yang dilakukan bersifat isu atau opini, maka dampak yang diharapkan adalah adanya perubahan opini di objek dakwah. Dan jika publikasi yang dilakukan bersifat informasi acara maka parameter keberhasilannya adalah dengan jumlah yang hadir dalam acara tersebut. Buat perangkat penilaian khusus akan dampak yang terjadi. Untuk publikasi isu bisa menggunakan perangkan angket untuk menilai keberhasilan publikasi, sedangkan perangkat lembar absensi acara bisa digunakan untuk menilai keberhasilan publikasi yang bersifat informasi acara.


Analisis Problematika Dakwah Kampus (Ridwansyah Yusuf)